Masih tentang Anak

Beberapa hari ini entah kenapa kepikiran banget sama celetukkan ini, 
Apa aku lahir hanya untuk meneruskan keturunan dan apa aku gagal ketika tidak memberikan itu.
Belum lagi habis itu malah nonton perjuangan orang untuk hamil - yang segitu besarnya - ditambah harus ngeliat gimana sedihnya mereka waktu nerima tes negatif tiap kali ngecek. Sebagai orang yang kepengen childfree, aku kadang penasaran apakah suami aku mau terima keinginanku ini? Karena sampe sekarangpun, aku ngga punya hasrat untuk kearah situ. That idea of having a baby growing inside of me then get my organ ripped out - Yeah, double it and give it to the next person please. 
 
No, I am not watching that influencer since her last statement yang nganggap semua agama itu baik. I watch Kimbab Family and Where's Lucie a lot - but the feeling still hasn't growing inside of me. Getting married is one thing, but having kids after that? Nah, that's tough. Bukan cuman masalah pregnancy aja tapi juga masalah membesarkan seorang bayi yang akan jadi manusia seperti aku - itu yang sulit and I might kill myself in the process. 

Kalau ngomongin alasan lainnya, aku rasa penjabaran lewat postingan blog ngga bakal bisa cukup untuk membahas the complexity of having kids for me. Kebanyakan orang yang pernah nanya - selain berakhir menceramahi - adalah mengasihani gimana kalau aku menua sendirian suatu hari nanti. Padalah dari beberapa kasus yang aku liat malah nunjukkin kalau punya anakpun, orang tua akan tetap sendirian di hari tuanya. Entah sendiri dalam konteks emang ngga ada wujud anaknya, atau ngerasa sendiri di rumah yang ada anaknya. 

I work with those people - orang yang usianya dua kali lipat dari aku - dan dari merekalah aku belajar kalau being alone is a part of life and nothing we can do about it. Ya mungkin aja, selama 25 tahun itu kita hidup bareng anak, but once they get married, they'll leave you. Dan yang akan menemani kita sampe tua adalah pasangan, bukan cuman anak. Walau ngga nutup kemungkinan juga malah ditemani anak. 

Intinya sih kalau mau punya anak hanya dengan alasan biar ada yang ngurus kita dimasa tua - aku rasa ngga terlalu ampuh. Investasi bodong macam ini harus segera dihentikan kalau menurut aku. 

Dan bukannya akan lebih romantis menua berdua bareng suami? 


Posting Komentar

0 Komentar